Langit tampak gelap sore itu. Walau hujan tak turun deras, tampak kilat-kilatan cahaya silih berganti di belahan bumi selatan. Langah kaki ini terhenti sejenak, hati seasa tunduk takut ada Penguasa Langit, dan mata ini seolah tak bisa menilai betapa agungnya kekuatan langit sore itu. Tak lama kemudian, suara guruh menyambar-nyambar membelah keheningan cakrawala. Hati ini makin termenung, betapa agung guruh dan kilatan petir yang terjadi sore itu. Tapi, tahukah aku tentang kehebatan dan kejaiban Pencipta dibalik semua itu?
Secara sains petir adalah peristiwa pelepasan muatan listrik yang menyambar ke arah pemukaan bumi. Petir terjadi ketika tegangan listrik pada dua titik terpisah di atmosfer masih dalam satu awan dan permukaan tanah, atau antara dua permukaan tanah mencapai tingkat tinggi. Itulah mengapa kita menyaksikan petir dari atas ke permukaan bumi.
Fenomena peti tidak hanya terjadi di bumi saja, tetapi juga terjadi di planet lain segalaksi Bima Sakti seperti Yupiter, Neptunus, Saturnus, dan Uranus. Di Yupiter kekuatan petir mencapai 100 kali petir bumi, itu berarti jika tersambar petir Yupiter bukan hanya gosong tapi langsung menjadi abu.
Bicara tentang peti tidak melulu mengenai kedahsyatan kilau sekilas yang terjadi bersamaannya, tetapi juga masih ada hal lain mengenai petir, yaitu radiasi elektromagnetik.radiasi ini memancar bersamaan saat pelepasan elektrostatis penyebab petir. Besarnya radiasi yang muncul tak jarang menyebabkan gangguan pada antena parabola.
SATU KILATAN PETIR
Seorang pakar ilmuan alam mengatakan bahwa satu kilatan petir adalah cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atmosfer saat hujan badai. Wujudnya paling tidak ada dua sambaran. Sambaran pertama (belum nampak begitu terang) bermuatan negatif mengalir dari awan menuju permukaan tanah, sebuah muatan positif terbentuk pada titik yang akan disambar dan mengalir melewati jalur sambaran pertama menuju awan. Hasilnya, kedua sambaran saling beradu pada jarak ketinggian sekitar 50 meter dia atas permukaan tanah dan menghasilkan arus listrik kuat. Diperkirakan, arus listrik yang terjadi melebihi 2 juta volt atau lebih besar, puluhan bahkan ratusan kali lipat dari listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terbesar di dunia.
Dari suhu, jalur pertemuan dua muatan sambaran bisa mencapai 10.000 derajat Celcius. Padahal utuk meleburkan besi saja hanya butuh 1.000 derajat Celcius saja. Dengan kata lain, panas yang dihasilkan saat terjadinya petir 1/70 panas permukaan matahari, mengapa? Karena panas permukaan matahari mencapai 70.000 ribu derajat Celcius.
SEJENAK MENGENAI PETIR
Kedahsyatan petir sejatinya ada untuk mengingatkan kita kepada keagungan Rabb semesta alam. Walau ada yang mengaku bisa menangkap dan mnangkal petir dengan tangan kosong, hingga hari ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan seseorang bisa tahan terhadap sambaran petir. Fenomena Ponari Si Dukun Cilik pada realitanya hanya sebuah kepercayaan magis semata. Pun kyai Ageng Selo yang konon bisa menangkap petir ternyata hanya mitos belaka.
Oleh karena itu, ada baiknya jika berhati-hati dengan petir. Sebab, orang yang tersambar petir bisa terkena serangan jantung, buta, dan tuli walau sementara. Tidak hanya itu, orang yang terkena sambaran petir biasanya akan mengalami kerusakan saraf permanen. Dengan kata lain, seseorang bisa lumpuh total setelah terkena sambaran petir. Dan bagi kulit, sambaran petir bisa membuatnya hangus terbakar.
Untuk itu berhati-hatilah terhadap petir. Jangan kita menjadi korban sebab peremehan dan kelalaian. Dan semoga, iman kita makin meningkat dengan lebih tahu tentang apa itu petir. (Adin)
Sumber: Majalah elfata (dengan sedikit editan kefektifan kalimat) edisi 04 vol. 10. 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar